Nunun tampak berseliweran di depan sebuah butik di Singapura (Tempo.co)

Mabes Polri tidak mau berkomentar banyak tentang kemungkinan buronan KPK dalam kasus kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Nunun Nurbaeti, dilindungi jaringan mafia di Thailand.

Soal adanya kekuatan non-lembaga resmi yang melindungi Nunun dari kejaran kepolisian internasioal sebelumnya juga pernah diutarakan Ketua KPK Busyro Muqoddas. "Oh enggak tahu kita, kalau ada semacam itu kita tidak mengerti," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Saud Usman Nasution di Mabes Polri Jakarta, hari ini.

Dia tegaskan bahwa kepolisian RI selama ini berlaku profesional dan prosedural menempuh aturan internasional yang ada dalam upaya mencari dan menangkap istri bekas Wakapolri Adang Daradjatun itu. "Nanti kita akan menunggu perkembangan dari rekan-rekan kepolisian negara asing. Dimana pun dia berada, kita akan meminta bantuan polisi setempat untuk melakukan penangkapan sebagaimana diminta KPK sebagai penyidiknya," kata Saud.

Dia juga tidak terlalu jauh tentang pengabulan ekstradisi Nunun Nurbaeti yang dikabulkan Pengadilan Thailand pada akhir Juli lalu. "Tidak tahu saya. Karena untuk penyidikan Nunun itu domain KPK. Jadi kami tidak mencampuri sampai ke situ," tegasnya.

Kemarin Jurubicara KPK Johan Budi mengatakan pengejaran Nunun ke Thailand sempat membuahkan hasil putusan pengadilan yang mengabulkan ekstradisi Nunun. Tapi, ketika hendak dieksekusi, Nunun sudah tidak berada di Thailand.

Sementara, foto Nunun berseliweran di Singapura dirilis situs Koran Tempo (Tempo.co) kemarin. Nunun terlihat necis dengan rambut tertata rapih dan ditemani seorang perempuan lain. Di foto itu tampak Nunun sedang berada di depan sebuah butik. (Waspada.co,id)