All Blogger Trick

Daftar Kontroversi Sang Raja Dangdut Rhoma Irama

Siapa yang tidak kenal dengan nama H. Rhoma Irama? Raja Dangdut yang namanya identik dengan film “Satria Bergitar” tersebut memberanikan diri maju sebagai calon Presiden RI pada pemilu 2014 yang akan datang.

Pencalonan pria kelahiran Tasikmalaya, 11 Desember 1946 ini didukung oleh Partai Persatuan Pembangunan. Namun oleh banyak pihak, langkah tersebut hanya mengundang kontroversi saja, karena pemimpin grup musik Soneta ini dalam perjalanan karirnya juga tidak lepas dari berbagai kontroversi.
  1. Di tahun 2003, Rhoma menjadi sorotan media karena mengkritik Inul Daratista, penyanyi dangdut yang sedang naik daun pada saat itu. Gaya tari andalan Inul dianggap mesum. Rhoma dengan mengatas-namakan organisasi PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia), menentang peredaran album "Goyang Inul" yang dirilis Blackboard pada akhir Mei 2003. Rhoma Irama kemudian dikecam sebagai seorang munafik oleh pendukung Inul. 
  2. Pada tahun yang sama, Rhoma tertangkap basah berada dalam satu kamar di sebuah apartemen bersama seorang artis pendatang baru, Angel Lelga, sekitar pukul 23.00 - 04.00 pagi. Kejadian ini disanggah Rhoma dengan berdalih bahwa ia hanya memberikan nasihat dan petuah agar menghindarkan Angel dari jurang kenistaan. Setelah beberapa waktu kemudian, Rhoma mengakui bahwa ia telah menikah dengan Angel. 
  3. Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut, namun gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak karena universitas ini diketahui tidak mempunyai murid sama sekali di Amerika Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri. Selain itu, universitas ini tidak diakreditasikan oleh pemerintah negara bagian Hawaii. 
  4. Pada November 2005, tayangan Kabar-kabari memberitakan Rhoma Irama mengatakan GIGI adalah band frustasi dan tidak kreatif. Komentar tersebut berhubungan dengan kesuksesan album rohani “Raihlah Kemenangan” yang dirilis GIGI. Menurut Rhoma, album yang sepenuhnya berisi lagu aransemen ulang itu mengesankan kelompok musik tersebut sebagai band yang frustasi dan tidak kreatif. 
  5. Pada Januari 2006, Rhoma di hadapan anggota DPR mengeluarkan pernyataan menentang aksi panggung Inul. Saat itu DPR sedang mangadakan dengar pendapat pembahasan RUU Antipornografi dengan kalangan artis. 
  6. Pada Juli 2012, Rhoma menciptakan kontroversi dengan melakukan politik SARA. Ia melarang warga Jakarta memilih pemimpin bukan muslim. Kala itu, Joko Widodo bersama Basuki Tjahaja Purnama maju sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Update Blog Paling Seru di Malam Hari!

Diberdayakan oleh Blogger.